Yuk, Cari Tahu Asal-Usul Ketupat yang Jadi Tradisi Saat Lebaran

Yuk, Cari Tahu Asal-Usul Ketupat yang Jadi Tradisi Saat Lebaran

Teman-teman tau nggak? Selain kue nastar, makanan apa lagi yang identik dengan lebaran? Yap, ketupat atau kupat, yaitu beras yang dimasukkan ke dalam janur alias anyaman daun kelapa kemudian direbus. Teksturnya lembut, dimakan sama opor ayam atau rendang, hmm kombinasi sempurna. Tapi, tahukah kamu dari mana asal-usul ketupat?

{tocify} $title={Daftar Isi}

Apa itu Ketupat?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketupat merupakan sajian berbahan utama beras yang dimasukkan ke dalam anyaman daun kelapa (biasanya berbentuk kantong segi empat) dan kemudian direbus sebelum disantap sebagai alternatif pengganti nasi. Hingga saat ini, ketupat tetap menjadi salah satu hidangan istimewa yang harus selalu ada di meja ketika Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri tiba.

Mengenal Asal-Usul Ketupat Lebaran

Menyantap ketupat yang nikmat gak afdol rasanya kalau belum tau cerita sejarah di balik makanan khas Lebaran ini. Penasaran? Simak penjelasannya berikut ini:

Sejarah Singkat Ketupat

Melansir dari beberapa sumber, ketupat pertama kali muncul di Tanah Jawa sekitar abad ke-15, tepatnya pada masa pemerintahan Kerajaan Demak, yaitu Sunan Kalijaga. Kamu udah pada tau kan siapa itu Sunan Kalijaga? Yap, beliau merupakan salah satu dari anggota Wali Songo yang mengajarkan agama Islam di tanah Jawa.

Pada masa itu, Sunan Kalijaga pertama kali kenalkan ketupat ke masyarakat sebagai bagian dari dakwah Islam di Tanah Jawa. Dalam menjalankan dakwahnya, Sunan Kalijaga mengadopsi pendekatan budaya, dan salah satu yang dia pilih adalah ketupat, yang dianggap bisa relevan atau ‘nyatu’ dengan budaya masyarakat Jawa waktu itu.

Salah satu cara beliau mengenalkan agama Islam lewat budaya adalah dengan memperkenalkan tradisi baru, yaitu Bakda. Bakda artinya 'setelah' yang terbagi menjadi dua tradisi, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

Bakda Lebaran itu waktu Idul Fitri, di mana umat Islam dilarang puasa. Sedangkan Bakda Kupat itu hari raya buat yang puasa Syawal selama enam hari. Biasanya, Bakda Kupat dirayakan seminggu setelah Lebaran. Gimana, udah pada paham kan asal-usul ketupat?

Kenapa Dinamai Ketupat?

Penasaran gak sih kenapa makanan ini dinamai ketupat? Ada simbolnya kah? Pemberian nama ketupat ini ternyata bukan tanpa alasan loh, ada makna yang berarti banget di baliknya.

Nah, di wilayah Jawa dan Sunda, nama ketupat atau kupat memiliki makna filosofis yang dalam, yaitu “ngaku lepat” artinya mengakui kesalahan. Makna ini sejalan dengan makna Hari Raya Idul Fitri itu sendiri, yang menekankan pentingnya saling memaafkan dalam momen suci tersebut.

Selain itu, ternyata kupat juga memiliki makna lain yang lebih luas loh, yaitu “laku papat” atau empat perilaku yang tercermin dalam empat sisi kupat, yaitu lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Setiap sisi tersebut memiliki makna khusus.

Pertama adalah lebaran yang berasal dari kata "lebar", menandakan pembukaan pintu maaf yang terbuka lebar bagi orang lain. Selanjutnya ada luberan berasal dari kata "luber", menunjukkan kelimpahan rezeki dan sedekah kepada yang membutuhkan.

Sisi ketiga adalah leburan yang asal katanya dari "lebur", bermakna proses peleburan dosa-dosa yang dilakukan dalam satu tahun terakhir. Dan yang terakhir adalah laburan, yang juga disebut sebagai "kapur", artinya menyucikan diri menjadi bersih kembali, seperti halnya seorang bayi yang baru lahir.

Serunya Tradisi Lebaran Ketupat di Berbagai Daerah

Nah, udah tau kan bagaimana asal-usul ketupat? Selain itu, perlu kamu ketahui kalau ternyata tradisi Lebaran Ketupat gak cuma ada di Jawa aja loh, beberapa daerah lainnya di Pulau Jawa juga merayakan tradisi ini dengan cara yang berbeda-beda, contohnya:

Kudus, Jawa Tengah

Di Kudus, Jawa Tengah, tradisi Lebaran Ketupat dirayakan dengan upacara Kirab Gunungan Seribu Ketupat. Seperti namanya, seribu kupat dan ratusan lepet disusun menjadi gunungan, lalu diarak oleh warga desa ke Masjid Sunan Muria. Tradisi ini mengandung makna ungkapan syukur atas kelancaran menjalani puasa Ramadhan.

Lombok, Nusa Tenggara Barat

Gak kalah meriah, warga Lombok juga punya cara tersendiri nih untuk merayakan Lebaran Ketupat. Bedanya kalau di Lombok disebut dengan nama Lebaran Topat, yang ternyata sudah ada sejak zaman dahulu, loh.

Mula-mula, warga lokal akan mengadakan ‘nyangkar’ alias arak-arakan. Lengkap dengan cidomo hias berisi ratusan ketupat ke pusat acara, yaitu di Makam Loang Baloq (artinya lubang buaya), tempat dimakamkannya Syeikh Gauz Abdurrazak. FYI, cidomo merupakan kendaraan tradisional Lombok yang bentuknya mirip andong.

Trenggalek, Jawa Timur

Buat kamu warga Trenggalek, mungkin gak asing dengan pawai gebyar Lebaran Ketupat. Tradisi ini biasanya diselenggarakan pada hari ke-7 bulan Syawal atau H+7 Lebaran. Dalam pawai ini, ada berbagai macam kegiatan yang digelar, mulai dari fashion show, kesenian tari daerah, hingga marching band.
Pengunjung yang menghadiri pawai nantinya juga bisa menikmati ketupat sayur secara gratis yang disediakan oleh panitia dan warga sekitar. Seru, kan?

Itu dia penjelasan seputar asal-usul ketupat, makna simbolis, hingga tradisi perayaan Lebaran Ketupat di berbagai daerah di Indonesia yang seru dan meriah. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan teman-teman, ya. Kalau pengen dapat info menarik lainnya seputar kuliner yang up to date, langsung cus aja ke blog makan.web.id.

Sumber: Ayo Makan!

Post a Comment

Previous Post Next Post